Laman

Kamis, 26 April 2012

[10 BULAN MENGHILANG ]ANTARA MATEMATIKA DAN KOMPUTER

Cerita kasar :

Seperti yang pernah saya katakan bahwa saya merupakan orang yang perfeksionis dan tidak mau kalah dengan orang lain. Karena sikap ini lah yang membuat saya merasa tidak menyadari batas dan kelemahan pada diri saya. Dahulu saya berfikir saya orang dan mampu pada bidang matematika dan saya menganggap bisa. Padahal kenyataan di lapangan saya bukanlah orang sehebat yang saya pikirkan. Banyak orang yang mengetahui dalam kehebatan saya di matematika ada satu kelemahan yang cukup fatal bagi saya. Kelemahan tersebut adalah logika saya. Sikap saya yang perfeksionis dan logika saya sangat minim di matematika menyebabkan saya tidak pernah bisa berkembang. Meskipun saya mencoba untuk berkembanga dan bisa namun pada hakekatnya saya tetap berjalan di tempat. Ayah, kedua guru math dan fisika saya menyadari bahwa saya tidak akan mampu di jurusan matematika.

Saya ingat saat pertama kali saya masuk di jurusan matematika ayah saya berkata pada saya untuk mengambil kedokteran atau perawat. Tujuannya adalah untuk meringankan diri saya sendiri terutama pada skripsi. Ayah tahu saya akan mengalami kendala pada skripsi. Sedangkan guru saya melakukan hal yang sama, beliau berkali-kali bertanya saya mesuk jurusan matematika murni atau pendidikan. Saya bilang murni. Awalnya semua orang yang memperingatkan saya tidak berterus terang bahwa kemampuan saya di matematika lemah. Semuanya pun akhirnya terbukti saat saya mengerjakan skripsi. Saya mengalami kendala di bidang ini. Kadang bisa kadang tidak. Entah apa yang saya lakukan pada saat itu saya juga tidak menyadarinya, saya mulai menyadari sebetulnya bagaimana kemampuan saya di matematika saat saya sakit dan kecelakaan. Akhirnya semua orang pun jujur dan mengatakan hal yang sebenarnya tentang kelemahan saya dan saya mengakui memang saya lemah di bidang matematika. Benar-benar bagaikan bom atom bagi saya. Saat itu sepertinya saya tidak terima kalau saya tidak bisa matematika akhirnya saya benar-benar jatuh dan terpuruk di dalam lembah.

Saya tidak mengetahui harus berbuat apa saat itu. Pikiran saya blank dan tidak konsen untuk melanjutkan skripsi saya. Akhirnya saya sakit baik secara fisik maupun mental. Saat fisik saya sembuh dan saya bisa berjalan kembali tinggal mental saya yang masih hancur berantakan. Sampai tidak ada orang yang berani berkata dan menanyakan tentang skripsi pada saya. Mulai dari kedua orang tua, adik, paman, keluarga, dll tidak berani berbincang-bincang kepada saya mengenai skripsi dan pada akhirnya saya memutuskan untuk membuang no.hp, email, fb dan lain-lain. Lost kontak dengan semua orang. 

Sampai awal Maret pun tidak ada yang berani karena takut membuat saya down. Memang kadang-kadang Ibu saya yang bertanya tentang skripsi kepada saya saat saya berselancar di dunia maya. Akan tetapi karena saya tidak ingin mendengar tentang skripsi akhirnya saya selalu menghindar dan mengalihkan pembicaraan. Saya selalu berusaha menghindar dari orang-orang dan tidak mau bersosialisasi. Lebih senang untuk berselancar didunia maya.

Sabtu 21 April 2012 merupakan malah petaka dan bencana buat saya. Ibu terpaksa berterus terang kepada saya bahwa saya harus menyelesaikan skripsi saya dan beliau menyarankan untuk bertemu dengan Pembimbing saya. Saat saya mendengar hal itu saya shock dan saya hanya bisa diam dan tidak menanggapi apa yang dikatakan ibu. Setiap ibu mengatakan tentang skripsi dan bertemu pembimbing saya tetap diam seribu bahasa. Karena ibu selalu mengikuti saya saat saya berpindah tempat dan bilang bahwa saya harus bertemu dengan pembimbing saya, akhirnya saya kehilangan kesabaran saya. Emosi saya pun meningkat dan saya tidak sabar dengan kata-kata ibu saya namun saya tetap diam dan tidak bicara. Sambil saya blogging, ibu tetap meminta saya untuk ke kampus menemui pembimbing saya. Saya tetap tidak banyak bicara dan terus blogging. Di tengah perjalanan blogging saya, saya membuat sebuah blog baru yang berisi music. Akan tetapi karena emosi saya meningkat dan berapi-api saya tidak mengetahui saya menekan apa sehingga account google saya dibandded dan dianggap spam oleh google.

Karena mengetahui bahwa blog saya tidak bisa dibuka dan account gmail saya tidak bisa diapa-apakan akhirnya saya schok dan menangis. Sudah marah karena ibu selalu bilang untuk bertemu dengan pembimbing terus ditambah blog menghilang akhirnya emosi saya pecah. Mulai dari menangis tanpa henti sampai marah-marah tidak jelas. Benar-benar emosi saya terkuras habis pada hari sabtu. Setelah saya puas menangis dan marah-marah saya mencoba blogging lagi ternyata tidak bisa. Akhirnya saya buat lagi. Pada pembuatan account pertama bisa tetapi setelah beberapa menit menghilang. Kemudia bikin lagi dan kejadiannya pun sama.

Setelah ayah pulang kerja, beliau bertanya kepada saya apakah saya habis menangis tadi siang??. Saya jawab iya. Ayah berkata pada saya bahwa pembimbing saya ingin menemui saya hari senin sehingga ayah menelpon ibu untuk disampaikan kepada saya. Beliau bilang kepada saya untuk tidak takut menghadapi pembimbing saya. Apapun yang terjadi selanjutnya dihadapi saja yang terpenting sudah menghadap pembimbing saya. Beliau juga memberika alternatif jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain ayah mengajak saya berdiskusi tentang apa yang terjadi selanjutnya. Saat itupun saya tetap dian hanya bilang ya saja. Tetapi dalam pikiran saya, saya tidak ingin bertemu siapapun. Saya ingin dirumah dan tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain. 

Akhirnya hari Senin pun tiba, seperti biasa saya blogging update blog. Saat siang ayah saya menelpon dari tempat kerja dan menyuruh saya untuk mandi pagi serta bilang bahwa ayah segera pulang. Saya mengetahui arah pemikiran ayah kemana?? Ujungnya pasti saya harus ke kampus. Saya memutuskan untuk tidak mengikuti saran ayah untuk mandi. Saya tetap blogging dan menikmati kesenangan saya. Setelah beberapa jam ayah saya datang bersama dengan paman. Saat ayah sampai dirumah saya belum mandi dan beliau mengatakan saya harus mandi dan berangkat ke kampus untuk menemui pembimbing saya. Dengan sangat terpaksa saya menuruti nasehat untuk mandi dan pergi ke kampus.

Saat diperjalanan menuju kampus saya hanya diam seribu bahasa dan makan kue. Tidak bicara apapun. Pikiran saya sedikit tegang dan saya tidak ingin ke kampus bertemu orang-orang kampus baik pembimbing, teman, karyawan, dll. Saya takut dan malu kepada mereka. Sesampai di kampus say hanya diam saja. 

Tibalah saya bertemu dengan pembimbing saya. Saya hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa. Kebetulan saat saya bertemu dengan pembimbing, beliau akan menunaikan shalat sehingga saya harus menunggu di ruangannya. Saat sedang menunggu, saya tertarik pada satu hal yaitu tumpukan buku matematika yang berada di depan saya. Seakan-akan mereka menggoda saya untuk membacanya. Akan tetapi pikiran saya saat itu ada di blogging bukan matematika. Setelah menunggu beberapa menit, pembimbing saya pun akhirnya menemui saya. Beliau menyapa saya dengat hangat sehingga membuat saya sedikit tidak tegang. Beliau bertanya apa saja kegiatan saya dirumah, saya menjawabnya blogging. Jawaban yang cukup simpel. 

Saya bercerita dengan penuh antusias tentang blogging dan beberapa hal yang saya ketahui tentang blogging. Cukup menyenangkan juga. Saat itu saya kira bahwa saya disodori langsung pertanyaan skripsi sehingga saya hanya diam saja. Andaikan saya tahu kalo pertanyaan simple kayak begitu pasti saya tidak tegang sama sekali. Lumayan banyak bercanda juga dan beliau berpesan untuk membaca kembali perlahan-lahan serta mengingat sedikit demi sedikit tentang skripsi saya yang lalu. Kalau sudah siap saya boleh menghadap. Di tambah saya boleh blogging asal bisa membagi waktu antara skripsi dan blogging serta beliau berpesan jangan anggap sebagai beban tetapi tugas yg belum diselesaikan.

Setelah selesai bertemu dengan pembimbing, saya menghadapi dilema antara matematika dan komputer. Sebenarnya kalau dibilang saya ingin serakah keduanya, saya tidak bisa memilih matematika atau komputer. Jujur saya tidak bisa memilihnya. Sampai pada klimaksnya saya akhirnya memutuskan untuk memilih komputer dari pada matematika setelah saya menyelesaikan S-1 matematika saya. Dengan kata lain tidak linier. Banyak variabel yang membuat saya memutuskan untuk di komputer dari pada matematika :
1. Saya suka menghabiskan waktu berjam-jam di depan lepy dan berselancar di dunia maya
2. Saya lebih suka mencari sesuatu hal yang membuat saya penasaran dengan cara googling
3. saya mulai tertarik dengan dunia webdesign, video Editing, dan SEO 
4. Saya menyadari bahwa kemampauan matematika saya kurang dibandingkan dengan komputer. Saya tidak pernah berlatih utnuk menjawab atau belajar matematika. Yang saya lakukan hanyalah di depan lepy lihat drama korea, mbca sinopsis,, ngeblog,dll
Dari keempat alasan diatas yang mencerminkan diri saya adalah alasan no.1. Itulah alasan saya mengapa saya pindah di komputer. Alasan 2-4 merupakan suatu akibat dari alasan 1.

Alasan 1 merupakan kunci dimulainya ketertarikan saya pada blogging, webdesign, video editing dan SEO. Memang awal mula saya blogging yaitu copaster dari LI akan tetapi saat waktu mulai berjalan dan saya sering googling tuk hal yang baru akhirnya saya menemukan tentang SEO. Saya menemukan saat saya belajar tentang wordpress. Perlu diketahui bahwa selain blogger saya mempunyai wordpress. Saya sudah belajar wordpress sampai SSH dan pengamanan wordpress.

Saat belajar wordpress itulah dunia saya tentang blogging bertambah mulai dari bagaimana mengamankan wordpress, pendapat orang tentang copaster, SSH, bagaiman internet gratis, dll. Saya juga sempat membaca tentang SEO wordpress. Dari sinilah awal saya mengenal SEO.  Saya mencari beberapa alternatif wordpress dan saya menemukan banyak hal. Akan tetapi saya tidak meneruskan worpress karena sistem keamanan wordpress lemah. Saya mulai kembali ke blogger. Setelah saya menemukan cara agar blogger bisa SEO akhirnya langkah pertama mencari template SEO. Entah berapa kali saya mengganti template saya.


Karena saya sering mengganti template berkali-kali dan menemukan Javascript akhirnya saya memutuskan untuk menekuni webdesign dan SEO. Dalam mengganti template saya menemukan satu hal yaitu mulailah dari yang simple dan mudah buat kamu. Dengan kata-kata ini akhirnya saya memutuskan pindah ke komputer.Saya menemukan banyak kesenangan dan gairah hidup saat saya mengotak-atik template, dll. Saya sadar untuk belajar webdesign saya harus mulai belajar javascript dan CSS. Karena webdesign terdapat C++ pada akhirnya saya terpaksa belajar ulang C++. Akan tetapi beda dengan dulu, dulu saya perfeksionis dan g mau kalah dengan orang lain sekarang saya mulai berfikir sederhana. Saya akan memulai belajar C++ mulai nol dan saya menganggap bahwa saya tidak pernah belajar C++. Bisa dikatakan seperti kertas putih yang masih kosong.(prof.Shin Dae Jang Geum)


Kalau saya berfikir saya bisa C++ maka saya akan menjadi diatas angin. Saya ingin melakukan hal yang sederhana yang bisa saya lakukan. Tidak usah terlalu idealis. 


Bersambung
26/4/2012

1 komentar:

  1. syukurlah... akhirnya kamu sudah menemukan apa minat dan bidang yang benar2 ingin kamu tekuni. apapun itu tekunilah dengan sepenuh hati. dibidang manapun baik matematika atau bidang lain pasti akan ada kendala yang dihadapi. cobalah untuk lebih bijak dalam menyikapi masalah dan hadapi dengan senyuman. sedikit ngutip dari Mr pembimbing ah "jangan anggap masalah itu beban tapi tugas yang belum terselesaikan" perlahan tapi pasti selamat melangkah... *\(^_^)/*
    Chu_lie

    BalasHapus